Sabtu, 24 Desember 2011

Resensi: Menyibak Misteri yang Tersembunyi dalam Bahasa


Menyibak Misteri yang Tersembunyi dalam Bahasa
Judul buku      : Gramatika Bahasa Indonesia           
Penulis             : Abdul Chaer
            Penerbit           : Rineka Cipta
            Tahun terbit     : 1993 
Tebal buku      : 196 halaman 
Jenis buku       : Non fiksi
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang dalam perkembangannya kini bukan saja terbukti sanggup menjadikan dirinya sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, tetapi telah pula tampil sebagai bahasa ilmiah artinya bahasa Indonesia telah menunjukkan kesanggupannya untuk digunakan sebagai bahasa pengantar dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu. Kendati demikian, dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar kita masih dihadapkan pada beberapa kendala yang merupakan “misteri”. Para pakar bahasa Indonesia hingga kini masih terus berjuang , mengusahakan supaya “misteri” tersebut dapat disibakkan sehingga masalah-masalahnya dapat diatasi agar bahasa Indonesia dapat tampil lebih mantap dan lebih seragam baik dalam penulisan maupun ucapan.
Dalam bukunya “Gramatika Bahasa Indonesia” Abdul Chaer yang merupakan seorang Lektor Kepala pada IKIP Jakarta dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Linguistik Umum, dan Semantik berusaha memperjelas penggunaan bahasa Indonesia yang sampai sekarang terkadang masih membingungkan penggunanya. Beberapa hal yang dibahas dalam buku ini adalah konfiks, jenis kata, pengulangan, kata majemuk, konjungsi, kalimat pasif, verba transitif, fonem dan huruf, penulisan kata, dan sebagainya. Salah satu hal yang yang paling menarik dari buku ini adalah tentang pengulangan kata.
Salah satu masalah tata bahasa yang sering muncul dalam dunia pengajaran bahasa adalah pertanyaan bagaimanakah cara mengulang kata majemuk. Harus diulang seluruhnyakah, atau bagaimana? Jawaban tradisional yang sering muncul adalah bahwa kata majemuk itu harus diulang seluruhnya. Jawaban ini jelas tidak memuaskan karena selain belum menyelesaikan persoalannya, ketentuan harus diulang seluruhnya itu tidak mutlak terjadi. Banyak orang yang tidak menulis atau mengatakan ikan kecil ikan kecil melainkan ikan-ikan kecil atau ikan kecil-kecil.   Hal itu terjadi karena konsep tradisional tentang kata majemuk belum jelas. Namun diantara dua bentuk pengulangan itu manakah yang benar, apakah ikan-ikan kecil atau ikan kecil-kecil?  
Sebuah gabungan kata, menurut tata bahasa tradisional, pada suatu segi dapat menjadi kata majemuk dan dari segi lain gabungan kata tersebut bukan kata majemuk. Selain itu, pengertian kata majemuk harus “dijernihkan”, pertanyaan yang diajukan bukanlah bagaimana cara mengulang kata majemuk, melainkan: apakah perlunya mengulang kata majemuk itu. Buku ini menerangkan secara jelas bagaimana suatu bentuk pengulangan kata terbentuk secara benar sesuai kaidah yang berlaku. “Gabungan kata ulang subordinatif yang berkonstruksi Nomina + Ajektif, bentuk ulangnya dapat juga komponen tambahannya yang diulang. Jadi di samping ikan-ikan kecil ada juga ikan kecil-kecil. Hal seperti ini berlaku juga di dalam bahasa Melayu lama dan di dalam bahasa Banjar.”(hal.95)
Buku ini menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Setiap teori yang dipaparkan disertai dengan contoh-contoh yang jelas sehingga tidak membingungkan pembaca. Selain itu judul per babnya disajikan dengan kata-kata yang menarik seperti judul pada bab 14 yaitu “verba transitif tanpa objek: makan tanpa nasi, minum tanpa air.” Kemudian pada bab 15 judul babnya adalah “fonem dan huruf: dua makhluk yang berbeda.” Uniknya setiap akhir bab di dalam buku ini disertai dengan daftar pustaka sehingga memudahkan pembaca mencari sumber referensi yang sejenis dengan isi buku tersebut. Selain itu, isi buku menjadi lebih terjamin kebenarannya. Namun sayangnya, cover buku ini kurang menarik sehingga mengurangi minat pembaca untuk mengetahui isi buku.
  Ditulis dalam 21 bab utama, buku ini merupakan panduan lengkap untuk mempelajari bahasa Indonesia secara lebih mendalam. Buku ini baik dibaca untuk kalangan pelajar, guru, mahasiswa, dan masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai gramatika bahasa Indonesia. Selamat membaca buku ini dan mari menyibak misteri yang tersembunyi dalam bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar